Berkunjung Ke Tulungagung kurang komplit bila belum membeli kue geti.
Gurihnya kacang tanah bercampur wijen ini memberikan sensasi rasa yang
sedikit berbeda. Gurih renyah dan manisnya gula merah berpadu membuat
camilan yang satu ini selalu diminati tak hanya masyarakat Tulungagung,
tapi juga warga luar Jawa.
Kalau Anda sedang singgah di Tulungagung, Jawa Timur, sangat mudah
menjumpai makanan yang satu ini. Karena memang Tulungagung merupakan
daerah produsen geti. Yak, geti namanya. Camilan yang terbuat dari
kacang tanah dan wijen ini memang unik. Geti ini dibuat mirip sekali
dengan enting-enting. Kacang tanah dan wijen dimasukkan ke dalam larutan
gula merah dan dimasak hingga garing atau kering. Barulah di taruh ke dalam cetakan. Dan dikemas dalam kemasan plastik kecil-kecil.
Soal rasa, geti tidak kalah dengan jenis camilan lainnya. Rasa geti
tidak terlalu manis seperti enting-enting. Karena campuran gulanya tidak
sebanyak enting-enting. Ada tiga jenis pilihan geti. Mulai dari geti
wijen, geti kacang tanah, ataupun gabungan keduanya. Kalau saya lebih
menyukai geti kombinasi kacang tanah dengan wijen. Karena rasanya lebih
gurih dan manisnya tidak berlebihan. Kalau sudah makan camilan ini,
susah sekali untuk berhenti.
Saat ini geti banyak diproduksi oleh warga desa Jabalsari dalam skala
industri kecil atau indsutri rumah tangga. Dengan melihat potensi
banyaknya produsen geti dan wilayah pemasarannya yang masih luas, produk
ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan. Menurut Mahmudi
marketing Geti Produksi Suparmi Desa Jabal sari Kecamatan Sumbergempol
Kabupten Tulungagung, mampu memproduksi 2.250 Kg/bulan untuk geti dari
wijen. Untuk bahan baku diperoleh dari daerah Tulungagung, Kediri,
Blitar dan sebagian dari India. Mahmudi menambahkan, Untuk pemasaran
meliputi daerah Jawa, Bali, Kalimantan dan Sumatra
Kue Geti
sumber dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar